Selasa, 28 Juli 2009

46 TAHUN TAPAK SUCI
(SEBUAH RENUNGAN)

Oleh : Ahmad Adaby Darban



Bismillaahirrahmaanirrahiim

Pada tanggal 31 Juli 1963 - 31 Juli 2009 Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah genap berusia 40 tahun. Dalam perjalanan sejarahnya Tapak Suci memiliki dinamika yang amat menarik sebagai sebuah perguruan pencak-silat dan sekaligus sebagai seni beladiri, yang memiliki cirikhas tersendiri. Perguruan pencak-silat & seni beladiri Tapak Suci punya cirikhas Ke-Islam-an yang murni, dalam binaan langsung sebagai badan otonom Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan demikian Perguruan Tapak Suci dalam gerak langkahnya akan mencerminkan nilai-nilai ke-Islam-an dan membawa missi gerakan da'wah-amar ma'ruf nahi mungkarnya Muhammadiyah.

Perguruan Tapak Suci cepat berkembang kepelosok tanah air Indonesia bersama dengan perkembangan Muhammadiyah, dan juga berkembang ke luar negeri, karena keilmuannya diakui oleh dunia Internasional. Perkembangan Perguruan Tapak Suci ini tidak dapat dilepaskan adanya peranan para pendekar dan organisator/ menejemen yang benar-benar memiliki dedikasi yang tinggi memperjuangkan perguruan ini.

Tapak Suci sebagaimana perguruan pencak-silat dan beladiri lainnya secara obyektif juga mengalami dinamika dalam kehidupannya, yaitu pasang naik dan pasang surut. Dengan demikian kita dapat belajar dari sejarah Tapak Suci yang kita alami sendiri secara obyektif, bermuhasabah, untuk menghambil hikmah, dan mempersiapkan perkembangan masa depan yang InsyaAllah akan lebih baik. Dalam hal ini keakraban, kekompakan, rasa persaudaraan lebih diutamakan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi, sebaliknya godaan konflik harus dibuang jauh-jauh, kalau kita ingin selamat, maju dfan berkembang. Bukanlah Allaah mengajarkan :
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, damaikanlah apabila terjadi perselisihan, dan bertaqwalah kamu kepada Allaah, sehingga engkau mendapatkan rahmat (dari Allaah)"
( Q.S. Al Hujarat : 10 )

Bila kita menengok kebelakang sebentar, Perguruan Tapak Suci tidak berdiri begitu saja, namun melalui proses embriotik yang cukup panjang. Selain itu juga terdapat proses integrasi keilmuan pencak-silat & seni beladiri, serta integrasi tokoh-tokoh perguruan dan sekaligus lembaganya, yang kemudian sepakat mendirikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah, pada tanggal 31 Juli 1963.

Kakak beradik yaitu Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib dari Kauman Yogyakarta,dalam pengembaraannya telah berhasil menyerap berbagai ilmu pencak-silat & seni beladiri dari beberapa daerah dan aliran ( 1915 - 1925 ). Sekembalinya kakak-beradik itu, kemudian mengembangkan ilmunya di kampung Kauman Yogyakarta. Cirikhas perkembangan awalnya telah menunjukkan antara lain adanya kaidah-kaidah yang mendasari perkembangan ilmu pencak-silat & seni beladiri ialah : Pertama, membina pencak-silat yang berwatak serta berkepribadian bangsa Indonesia, bersih dari ilmu sesat dan syirik. Kedua, mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama Islam, bangsa, dan negara. Ketiga, sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindak tanduk kesucian. Cirikhas itu sejalan dengan missi Muhammadiyah dalam perjuangan da'wah amar ma'ruf dan nahi mungkar.

Meskipun sumber ilmu itu dari kedua kakak beradik, namun perkembangan selanjutnya menjadi tiga perguruan di Kauman, yaitu :
Ci Kauman, Seranoman, dan Kasegu. Atas prakarsa dari berbagai pihak yaitu Bari Irsyad, Irfan hajam, Jakfal Kusuma,M.Sobri, M. Rustam HS, Zundar Wisman, Anis Susanto, Ahmad Jakfar, M.Dalhar Suwardi, dan Muh. Slamet, kemudian didorong oleh para pimpinan Muhammadiyah antara lain Bapak H.Djarnawi Hadikoesoema, maka sepakat dibentuklah Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Semboyan khas Tapak Suci " Dengan Iman dan Akhlaq kami menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlaq kami menjadi lemah ", memiliki arti yang mendalam, yaitu Sebuah perguruan Pencak-Silat & Seni Beladiri yang punya Aqidah yang kokoh & bersih, punya budipekerti yang luhur, sebagai ruh yang menjiwai seluruh warga perguruannya. Oleh karena itulah, Tapak Suci apabila ingin kuat & kokoh, harus bersih dari syirik dan ilmu sesat, dan hanya memohon kekuatan dari segala sumber kekuatan yaitu Allaah Yang Maha Perkasa (Qowwiyyun).

Dalam perkembangan selanjutnya, perguruan Tapak Suci meNasional bersama dengan Muhammadiyah, dengan konsekwensi logis membuka diri untuk menerima masukan ( berintegasinya ) berbagai jenis keilmuan pencak-silat & seni beladiri dari berbagai perguruan di Indonesia. Masuknya berbagai keilmuan itu tentu saja melalui berbagai pertimbangan dan seleksi berdasarkan kaidah yang ada. Dengan masuknya berbagai unsur dan jenis keilmuan itu, akan memperkaya dan insyaAllaah menyuburkan perkembangan Tapak Suci di kemudian hari. Selain itu pula menambah eratnya persaudaraan para pendekar dari seluruh pelosok tanah air Indonesia yang bersedia bergabung dengan Tapak Suci.

Selain di tingkat Nasional, Perguruan Tapak Suci juga telah dikenal pada dunia Internasional. Ada beberapa perwakilan Tapak Suci di belahan Eropa, Asia Barat, Amerika, dan Australia. Hal ini membuktikan bahwa dalam bidang ilmu beladiri termasuk yang diperhitungkan, namun diperlukan langkah selanjutnya yaitu bagaimana dalam bidang da'wahnya.

Apabila kita sudah melihat bahwa Perguruan Tapak Suci sudah terlanjur meNasional dan mengGlobal, maka yang perlu dicermati dan dikuati adalah :
Pertama, manajeman organisasi yang sanggup menghandel atau mengendalikan perguruan, sehingga jalannya tegar dan lancar. Hal ini diperlukan kader-kader perguruan yang ahli pada bidangnya.
Kedua, manajemen keilmuan yang tangguh, kreatif, dan trampil mengembangkan metode tataran ilmu, sehingga benar-benar perguruan Tapak Suci memiliki keunggulan.
Ketiga, manejemen dalam pendidikan ke-Iman-an dan Akhlaq atau yang dikenal sekarang ini manajemen qolbu, dalam mendidik kepribadian warganya.
Ketiga unsur di atas perlu segara dibangun, sehingga insyaAllah Perguruan Tapak Suci akan menapak maju, laju berkembang dengan mantab di masa yang akan datang. Alhamdulillaahi robbil'alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar